Nama : Eka sari tilawati
Kelas : 4 EB 20
NPM : 22210296
TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi adalah proses pelaporan informasi keuangan dari
satu mata uang ke mata uang asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan
gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai
operasional perusahaan secara global.
Convenience Translation adalah perusahaan
membuat daftar saham perusahaan pada translasi saham asing dengan maksud untuk
memiliki usaha asing atau gabungan atau ingin mengomunikasikan hasil
operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang saham asing.
Masalah translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil,
fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat
digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan
dan kerugian atas translasi mata uang asing
ALASAN-ALASAN UNTUK MELAKUKAN TRANSLASI
Perusahaan
dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan
konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan keuangan untuk mendapatkan
pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan baik domestic dan luar negeri.
Laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang
asing disajikan ulang dengan mata uang induk perusahaan. Proses penyajian ulang
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi. Kurs
nilai tukar variable yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi
yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi,
membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain atau
perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode yang
lain sulit dilakukan. Suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan
menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang
menyebabkan mata uang induk perusahaan juga berubah.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Metode
translasi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis metode yang menggunakan kurs
translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam
nilai ekuivalen dalam mata uang domestic atau metode yang menggunakan berbagai
macam kurs.
1. Metode Kurs Tunggal
1. Metode Kurs Tunggal
Metode ini
sudah lama popular di Eropa, menerapkan suatu kurs nilai tukar, yaitu kurs
terkini dan kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancer.
Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan
menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui.
Namun demikian untuk memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan
menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode
tersebut. Laporan keuangan sebuah operasi asing memiliki domisili pelaporannya
sendiri, lingkungan mata uang local di mana perusahaan afiliasi asing melakukan
usahanya. Suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dikatakan
menghadapi resiko mata uang asing jika ekuivalen dalam mata uang digunakan
untuk mentranslasikan aktiva atau kewajiban tersebut.
2. Metode Kurs Berganda
Metode Kurs
Berganda menggabungkan kurs nilai tukar histories dan kurs nilai tukar kini
dalam proses translasi.
3. Metode Kini-Nonkini
Berdasarkan
Metode Kini-Non Kini, aktiva lancar dan kewajiban lancer anak perusahaan luar
negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya
berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancer ditranslasikan
berdasarkan kurs histories. Pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi
dan amortisasi) ditranslasikan berdasarkan kurs rata-rata yang berlaku dalam
setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan
periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan berdasarkan
kurs histories yang tercatat saaat aktiva tersebut diperoleh.
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancer secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi resiko nilai tukar.
4. Metode Moneter-Nonmoneter
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancer secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi resiko nilai tukar.
4. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode
Moneter-Non Moneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca unutk menentukan
kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan
berdasarkan kurs kini. Pos-pos non moneter aktiva tetap, investasi jangka
panjang, dan persediaan investor ditranslasikan dengan menggunakan kurs
histories. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur
yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini-non kini.
5. Metode Temporal
Dengan
menggunakan metode temporal, tranlasi mata uang merupakan proses konversi
pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah
atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran.
Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang
denominasi pos-pos tersebut tetapi bukan penilaian sesungguhnya. Berdasarkan
GAAP AS, kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca.
Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima
atau akan dibayar pada saat jatuh temponya.
KURS KINI YANG TEPAT
Sejauh ini
istilah kurs nilai tukar yang digunakan dalam metode translasi mengacu pada
histories atau kurs kini. Kurs rata-rata sering digunakan dalam laporan laba
rugi untuk pos-pos beban. Beberapa Negara menggunakan kurs nilai tukar yang
berbeda untuk transaksi yang berbeda. Dalam situasi ini harus dipilih beberapa
kurs nilai tukar yang ada. Beberapa alternative yang disarankan adalah:
1. kurs
pembayaran dividen
2. kurs
pasar bebas, dan
3. kurs
penalty atau preferensi yang dapat digunakan, seperti yang terkait dalam
kegiatan ekspor impor.
Keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing
1. Penagguhan
Perubahan
nilai ekuivalen mata uang domestic dari aktiva bersih anak perusahaan luar
negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang
local yang dihasilkan dari entitas asing. Penyesuaian translasi harus
diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
2. Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan
keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini
selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang
akan ditangguhakan dan diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu
dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian
terhadap beban bunga.
3. Penangguhan parsial
Keuntungan
dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah
terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini
semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya
perubahan kurs.
4. Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian
translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Namun, memasukkan
keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan
elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang
sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar.
5. Keuntungan dan kerugian translasi
ini mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang domestic
dan harus diakui.
TRANSLASI MATA UANG ASING DI BERBAGAI NEGARA
Inggris
: laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu pada level harga saat itu
lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini
Amerika
Serikat : metode kurs sementara
Jepang :
kurs saat ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang asing
yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar