Kelas : 3EB20
NPM : 22210296
AKUNTASI MANAJEMEN
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi
akuntansi yang akan digunakan oleh manajer sektor publik dalam melakukan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai
alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian
manajemen yang integral. Institute of Management Accountants (1981)
mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, pengintepretasian, dan
pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh manajemen perencanaan,
evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya
digunakan secara tepat dan akuntabel.
Statements on Management Accounting 1A tentang
definisi akuntansi manajemen, dipaparkan sebagai berikut:
“The Process of identification, measurement, accumulation, analysis,
preparation, interpretation, and communication of financial information used by
management to plan, evaluate, and control within an organization and to assure appropriate
use of and accountability for its resources.”
Chartered Institute of Management Accountants (1994) dalam Jones dan Pandlebury (1996) membuat definisi yang lebih
luas daripada definisi yang dikeluarkan oleh Institute of Management
Accountants, terutama dalam hal luas informasi yang diberikan. Chartered
Institute of Management Accountantsmendefinisikan akuntansi manajemen
sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan
pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan
untuk:
1.
Perumusan strategi
2.
Perencanaan dan pengendalian aktivitas
3.
Pengambilan keputusan
4.
Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5.
Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan
pihak luar organisasi
6.
Pengungkapan kepada karyawan
7.
Perlindungan aset
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak
berbeda dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta.
Akan tetapi, harus diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan
karakterisitik dengan sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi
manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi.
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi
sektor publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik,
sedangkan pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control).
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
1.
Perencanaan stratejik
2.
Pemberian informasi biaya
3.
Penilaian investasi
4.
Penganggaran
5.
Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan
penentuan tarif pelayanan (charging for services)
6.
Penilaian kinerja
1. Perencanaan Stratejik
Pada tahap perencanaan stratejik, manajemen organisasi membuat
alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Peran
akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya
program (cost of program) dan beberapa biaya suatu
aktivitas (cost of activity), sehingga berdasarkan informasi
akuntansi tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan
dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan
utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost,
quality and services). Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik
yang tinggi dengan biaya yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi
akuntansi manajemen yang modern. Namun tetap, terdapat sedikit perbedaan antara
sektor swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan biaya
produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan
sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered
cost yang memiliki hubungan secara langsung dengan output yang
dihasilkan, sementara biaya pada sektor publik sebagian besar merupakan discretionary
cost yang ditetapkan di awal periode anggaran dan sering tidak
memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang
dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan di sektor publik merupakan
intangible output yang sulit diukur.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
·
Biaya Input: Biaya input adalah sumber daya yang
dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga
kerja dan biaya bahan baku.
·
Biaya output: Biaya output adalah biaya yang
dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada
organisasi sektor publik output diukur dengan berbagai cara tergantung pada
pelayanan yang dihasilkan.
·
Biaya proses: Biaya proses dapat dipisahkan
berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi
organisasi.
3. Penilaian investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan
dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi yang digunakan di
sektor swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara
organisasi publik merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba,
sehingga terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat diterapkan untuk sektor
publik. Di samping itu sulit untuk mengukur output yang dihasilkan, sehingga
untuk menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran finansial(expected
return) tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan
analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat
kesulitan dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang
dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak
hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya
sosial(social cost) dan manfaat sosial (social benefits) yang
akan diperoleh dari investasi yang diajukan. Menentukan biaya sosial dan
manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu,
penilaian investasi dengan menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik
sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas
biaya(cost-effectiveness analysis).
4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran
publik yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat
alokasi sumber daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi
manajemen merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan
mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan
merata.
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan
penentuan tarif pelayanan (charging for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan
dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi
yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan
keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi
perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat
menghendaki pemerintah memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas, dan murah.
Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus merespon keluhan,
tuntutan dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup masyarakat
menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
6. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sitem pengendalian. Penilaian
kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi
dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja,
akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key
performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang
dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar