Nama :
Eka Sari Tilawati
Kelas :
4 EB 20
NPM :
22210296
Etika dalam
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
1.
Tanggung jawab akuntan keuangan dan akuntan
manajemen
Peran etika dalam akuntansi adalah pedoman
bagi akuntan untuk mengikuti aturan-aturan tertentu untuk melakukan pekerjaan
akuntansi dengan cara yang adil. This is just to facilitate the public
confidence in their accounting. Ini hanya untuk memfasilitasi kepercayaan
publik dalam akuntansi mereka.
Akuntansi keuangan untuk keperluan manajemen
puncak dan pihak luar organisasi. Produknya: laporan keuangan. Produk-produk
yang sudah dilakuakan. Akuntansi manajmen merupakan tipe akuntasi yang mengolah
infromasi keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan manajmeen dalam
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Produknya: unit
cost. Produk-produk yang akan dilakukan.
Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk:
Ø Menyusun laporan keuangan dari
perusahaan secara integral, sehingga dapat digunakan oleh pihak internal maupun
pihak external perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Ø Membuat laporan keuangan yang sesuai
dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan IAI, 2004 yaitu dapat
dipahami, relevan materialistis, keandalan, dapat dibandingkan, kendala
informasi yang relevan dan handal, serta penyajian yang wajar.
Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen,
yaitu:
Ø Perencanaan, menyusun dan
berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun sasaran-sasaran
yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk memonitor arah kemajuan
dalam pencapaian sasaran.
Ø Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi
historical dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara
terbaik untuk bertindak.
Ø Pengendalian, menjamin integritas
informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dan
sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan
koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang
diharapkan.
2.
Competence, Confidentiality, Integrity, Objectivity
of Management Accountant
Kompetensi (Competence)
Auditor harus
menjaga kemampuan dan pengetahuan profesional mereka pada tingkatan yang cukup
tinggi dan tekun dalam mengaplikasikannya ketika memberikan jasanya.
Akuntan manajemen memiliki tanggung jawab untuk :
Akuntan manajemen memiliki tanggung jawab untuk :
1. Mempertahankan tingkat yang memadai kompetensi
profesional dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan,
2. Melakukan tugas mereka sesuai dengan hukum
yang berlaku, peraturan, standar profesional dan standar teknis
3. Membuat laporan yang jelas dan komprehensif
untuk memperloleh informasi yang relevan dan dapat diandalkan.
Kerahasiaan (Confidentiality)
Auditor harus dapat menghormati dan menghargai
kerahasiaan informasi yang diperoleh dari pekerjaan dan hubungan profesionalnya
Akuntan manajemen memiliki tanggung jawab untuk :
1. Merahasiakan informasi yang diperoleh dalam
pekerjaan, kecuali bila diizinkan oleh yang berwenang atau diperlukan secara
hukum.
2. Berdasarkan sub ordinat informasi mengenai
kerahasiaan informasi adalah sebagai bagian dari pekerjaan mereka untuk
memantau dan mempertahankan suatu kerahasiaan informasi
3. Tidak
menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan untuk mendapatkan
keuntungan ilegal atau tidak etis melalui pihak ketiga.
Kejujuran (Integrity)
Auditor harus
jujur dan bersikap adil serta dapat dipercaya dalam hubungan profesionalnya.
Tanggung jawab akuntan manajemen :
Tanggung jawab akuntan manajemen :
1. Menghindari
konflik kepentingan yang tersirat maupun tersurat.
2. Menahan diri
dan tidak terlibat dalam segala aktivitas yang dapat menghambat kemampuan
3. Menolak hadiah, permintaan, keramahan atau
bantuan yang akan mempengaruhi segala macam tindakan dalam pekerjaan.
4. Mengetahui
dan mengkomunikasikan batas-batas profesionalitas.
5. Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun
tidak baik
6. Menghindari
diri dalam keikutsertaan atau membantu kegiatan yang akan mencemarkan nama baik
profesi.
Obyektivitas Akuntan Manajemen (Objectivity of
Management Accountant)
Auditor tidak
boleh berkompromi mengenai penilaian profesionalnya karenadisebabkan prasangka,
konflik kepentingan dan terpengaruh orang lain. Akuntan manajemen memiliki
tanggung jawab untuk :
1. Mengkomunikasikan
informasi secara adil dan obyektif.
2. Sepenuhnya
mengungkapkan semua informasi yang relevan yang dapat diharapkan untuk
menghasilkan suatu pemahaman dari penggunaan laporan, pengamatan dan
rekomendasi yang disampaikan.
3.
Whistle blowing
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang
karyawan untuk membocorkan kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau
atasannya kepada pihak lain, berkaitan dengan kecurangan yang merugikan
perusahaan sendiri maupun pihak lain.
Whistle bowing dibedakan menjadi 2 yaitu :
Whistle bowing dibedakan menjadi 2 yaitu :
Ø Whistle
blowing internal
Terjadi ketika seorang karyawan
mengetahui kecurangan yang dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan
tersebut kepada atasannya
Ø Whistle
blowing eksternal
Terjadi ketika seorang karyawan
mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada
masyarakat karena kecurangan itu akan merugikan masyarakat.
4.
Creative accounting
Semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman
pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan
menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd,
1999).
Di dalam creative accounting ada pendapat yang mengatakan creative
accounting di bagi dua jenis, yaitu yang legal dan illegal. Maksud dari legal
di sini adalah yang sesuai dengan perundang-undangan atau sesuai peraturan yang
berlaku, sedangkan yang illegal adalah yang menyalahi peraturan atau
perundang-undangan yang berlaku.
Contoh kasus
(Legal) :
Perusahaan PT.
ABC lebih menggunakan metode FIFO dalam metode arus persediaannya. Karena dari
sisi FIFO akan menghasilkan profit lebih besar dibandingkan LIFO, atau Average.
Hal ini dilakukan karenaAsumsi Inflasi Besar. FIFO dapat dianggap sebagai
sebuah pendekatanyang logis dan realistis terhadap arus biaya ketika penggunaan
metodeidentifikasi khusus tidak memungkinkan atau tidak praktis.
FIFO mengasumsikan bahwa arus biaya yang mendekati parallel dengan arus fisik yang terjual. Beban dikenakan pada biaya yang dinilai melekat pada barang Jika perusahaan dengan tingkat persediaan yang tinggi sedang mengalami kenaikan biaya persediaan yang signifikan, dan kemungkinan tidak akan mengalamipenurunan persediaan di masa depen, maka LIFO memberikan keuntungan arus kas yang substansial dalam hal penundaan pajak. Ini adalah alasan utama dari penerapan LIFO oleh kebanyakan perusahaan. Bagi banyak perusahaan dengan tingkat persediaany ang kecil atau dengan biaya persediaan yang datar atau menurun, maka LIFO hanyamemberikan keuntungan kecil dari pajak. Perusahaan seperti ini memilih untuk tidak menggunakan LIFO
FIFO mengasumsikan bahwa arus biaya yang mendekati parallel dengan arus fisik yang terjual. Beban dikenakan pada biaya yang dinilai melekat pada barang Jika perusahaan dengan tingkat persediaan yang tinggi sedang mengalami kenaikan biaya persediaan yang signifikan, dan kemungkinan tidak akan mengalamipenurunan persediaan di masa depen, maka LIFO memberikan keuntungan arus kas yang substansial dalam hal penundaan pajak. Ini adalah alasan utama dari penerapan LIFO oleh kebanyakan perusahaan. Bagi banyak perusahaan dengan tingkat persediaany ang kecil atau dengan biaya persediaan yang datar atau menurun, maka LIFO hanyamemberikan keuntungan kecil dari pajak. Perusahaan seperti ini memilih untuk tidak menggunakan LIFO
5.
Fraud accounting
Secara umum fraud merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya yang secara langsung merugikan
pihak lain. Orang awam seringkali mengasumsikan secara sempit bahwa fraud
sebagai tindak pidana atau perbuatan korupsi
Kecurangan (Fraud) sebagai suatu tindak kesengajaan untuk
menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan
fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud
adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu,
menggelapkan dan mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah
merubah asset/kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak
wajar untuk kepentingan dirinya. Fraud dapat dilakukan oleh seseorang
dari dalam maupun dari luar perusahaan. Fraud umumnya dilakukan oleh
orang dalam perusahaan (internal fraud) yang mengetahui kebijakan dan
prosedur perusahaan. Mengingat adanya pengendalian (control) yang
diterapkan secara ketat oleh hampir semua perusahaan untuk menjaga asetnya,
membuat pihak luar sukar untuk melakukan pencurian. Internal fraud terdiri
dari 2 (dua) kategori yaitu Employee fraud yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok orang untuk memperoleh keuntungan finansial
pribadi maupun kelompok dan Fraudulent financial reporting.
6.
Fraud auditing
Upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi
komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan
transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor
yang terlatih dan kriminal investigator.Contoh Kasus : Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Penelitian COSO menelaah hampir 350 kasus dugaan kecurangan pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik di Amerika Serikat yang diselidiki oleh SEC. Diantaranya adalah :
1 Kecurangan keuangan memengaruhi perusahaan dari
semua ukuran, dengan median perusahaan memiliki aktiva dan pendapatan hanya di
bawah $100juta.
2
Berita mengenai investigasi SEC atau Departemen
Kehakiman mengakibatkan penurunan tidak normal harga saham rata-rata 7,3
persen.
3Dua puluh enam persen dari perusahaan-perusahaan
yang terlibat dalam kecurangan mengganti auditor selama periode yang diteliti
dibandingkan dengan hanya 12 persen dari perusahaan-perusahaan yang tidak
terlibat.
Sumber :
opini :
Etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang
luas. Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan
fungsi dan aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu
perusahaan dan penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai
pihak yaitu pihak internal dan pihak external.
Beberapa etika yang harus dilakoni, diantaranya:Competence (kompetensi),
Confidentiality
(kerahasiaan), Integrity (integritas), Objective of Management
Accountant (Tujuan dari
Akuntansi Manajemen), Whistle
blowing (peluit bertiup), Creative Accounting (Akuntansi
kreatif), Fraud (kecurangan) dan
Fraud auditing (kecurangan auditor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar