Nama : Eka Sari Tilawati
Kelas :
4 EB 20
NPM :
22210296
Manajemen risiko keuangan
Manajemen risiko adalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan :
1. Pertumbuhan
jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan
nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.
2. Adanya
harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar
manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang
dihadapi secara aktif.
Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan utama manajemen risiko keuangan
adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak
terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko
volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko pasar.
Meskipun volatilitas harga atau
tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya:
(a)
risiko likuiditas, timbul karena tidak
semua produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas,
(b)
diskontinuitas pasar, mengacu pada
risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
(c)
risiko kredit, merupakan kemungkinan
bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi
kewajibanny
(d)
risiko regulasi, adalah risiko yang
timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan
untuk tujuan tertentu,
(e)
risiko pajak, merupakan risiko bahwa
transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang
diinginkan, dan
(f)
risiko akuntansi, adalah peluang bahwa
suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi
yang hendak dilindung nilai.
Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Mengendalikan resiko keuangan dapat
meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang
mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa
meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba
mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif
membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan
manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan
berkonsentrasi pada produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur),
karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan
eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi
respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap
risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi
efektivitas program lindung nilai.
a. Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat
untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi
dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan
atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan
pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu
nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama
yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs
valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi
ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko
pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
b. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para
akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi
penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan
harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus
biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi
pergerakan pasar
c. Manajemen Risiko di Dunia dengan
Kurs Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah
salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan
multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
1)
antisipasi pergerakan kurs,
2)
pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan,
3)
perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan
4)
pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan
dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan
perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
- Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy)
- Neraca Perdagangan (balance of trade)
- Neraca pembayaran (balance of payment)
- Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt capacity)
- Anggaran nasional (national budget)
- Kurs forward (forward exchange quotations)
- Kurs tidak resmi (unofficial rates)
- Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
- Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
- Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)
Mendefinisikan dan menghitung resiko
translasi dan menghitung resiko transaksi.
Potensi terhadap risiko valuta asing
timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba,
dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap
potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi
risiko, yaitu translasi dan transaksi.
a. Potensi Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur
pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas
aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai
ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan
keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap
laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi
potensi resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen
dalam mata uang induk perusahaan berubah.
b. Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan
dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian
transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan
dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak
langsung terhadap arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan
potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana,
masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi
risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus.
Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara,
perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara
terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.
Mengetahui strategi perlindungan nilai
tukar dan perlakuan akuntansi yang diperlukan
- Strategi Perlindungan
-
Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi resiko yang
dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter
aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar.
-
Lindung Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus
pada variabel – variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang
asing.
-
Lindung Nilai Struktural
Lindung nilai ini mencakup relokasi
tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi
perusahaan.
-
Lindung Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini
memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola
potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
- Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan kontrak atau instrumen
keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan,
atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain.
Produk ini mencakup antara lain Contract
Forward, future, SWAP, dan Opsi mata uang.
-
Contract Forward Valas
Merupakan perjanjian untuk mengirimkan
atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang
domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
-
Future Keuangan
Merupakan komitmen untuk membeli atau
menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan
dengan harga yang ditentukan.
-
Opsi Mata Uang
Memberikan hak kepada pembeli untuk
membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat)
berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa
(eksekusi) yang telah ditentukan.
-
SWAP Mata Uang
Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa
depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan
sebelumnya.
SWAP mata uang memungkinkan perusahaan
untuk :
-
Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses
dengan biaya yang relatif rendah.
-
Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha
internasional.
- Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS No.
133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan
pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif
dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No. 39, yang baru saja direvisi, berisi
panduan yang pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap
akuntansi untuk derifatif keuangan.
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS
133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu
antara lain:
-
Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai.
-
Deskripsi pos – pos yang dilindung nilai.
-
Identifikasi risiko pasar dari pos – pos yang dilindung nilai.
-
Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai.
-
Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai.
-
Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif
untuk meminimalkan risiko pasar.
-
Penilai berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh
derivatif yang digunakan selama periode berjalan.
Masalah akuntansi dan
pengendalian,terkait dengan manajemen risiko nilai tukar mata uang asing
Meskipun risiko terhadap nilai tukar
mata uang asing telah dilakukan mitigasi, namun demikian, beberapa perusahaan
multinasional masih saja mendapat kendala. Beberapa kendala yang dihadapi oleh
perusahaan multinasional umumnya, adalah sebagai berikut:
- kendala lingkungan, yang
dapat dilihat dari karakteristik yang berbeda dari setiap negara. Kondisi
ekonomi luar negeri dapat mempengaruhi arus kas perusahaan multinasional
- kendala regulasi,
berupa perbedaan risiko setiap negara yang ada, seperti: pajak, aturan-aturan
konversi valuta serta peraturan lain yang dapat mempengaruhi arus kas anak
perusahaan.
- kendala etika, yang
digambarkan sebagai suatu praktik bisnis yang bervariasi di setiap negara.
Sistem evaluasi kinerja terbukti
bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi tidak terbatas
pada, bagian treasury perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar
negeri. Kontrol terhadap bagian treasury perusahaan mencakup pengukuran
kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan
lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. System
evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian
treasury perusahaan membantu unit usaha lainya dalam organisasi itu.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar