Nama : Eka Sari Tilawati
Npm : 22210296
Kelas : 4 EB 20
PERILAKU ETIKA DALAM BISNIS
Lingkungan bisnis yang mempengaruhi
perilaku etika
Lingkungan bisnis yang mempengaruhi
etika adalah lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro yang dapat
mempengaruhi kebiasaan yang tidak etis yaitu bribery, coercion, deception,
theft, unfair dan discrimination. Maka dari itu dalam perspektif mikro, bisnis
harus percaya bahwa dalam berhubungan dengan supplier atau vendor, pelanggan
dan tenaga kerja atau karyawan.”Etika bisnis merupakan pola bisnis yang tidak
hanya peduli pada profitabilitasnya saja, tapi juga memerhatikan kepentingan
stakeholder-nya. Etika bisnis tidak bisa terlepas dari etika personal,
keberadaan mereka merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dan keberadaannya
saling melengkapi. Etika bisnis sesorang merupakan perpanjangan moda-moda
tingkah lakunya atau tindakan-tindakan konstan, yang membentuk keseluruhan
citra diri atau akhlak orang itu. Etika bisnis merupakan salah satu bagian dari
prinsip etika yang diterapkan dalam dunia bisnis. Istilah etika bisnis
mengandung pengertian bahwa etika bisnis merupakan sebuah rentang aplikasi
etika yang khusus mempelajari tindakan yang diambil oleh bisnis dan pelaku
bisnis
Kesaling-tergantungan antara bisnis
dan masyrakat
Hubungan
antara bisnis dengan masyarakat sangatlah erat sekali dan saling membantu satu
sama lainnya dalam mencapai kemajuannya. Hubungan ini akan berjalan terus
menerus dan makin meningkat. Majunya suatu usaha bisnis akan memberikan kepada
masyarakat berupa meningkatnya kemakmuran masyarakat.Orang-orang bisnis
diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat.
Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa
akibat dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi
yang dilakukan.Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara
masyarakat dengan perusahaan, dan ini merupakan elemen sangat penting buat
suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang..Menjaga etika adalah suatu hal
yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini
selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, namun harus
dijaga terus menerus, sebab reputasi sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk
dalam waktu pendek tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan
aset tak ternilai sebagai good will bagi sebuah perusahaan.
Kepedulian etika bisnis terhadap etika
Para pelaku
bisnis diharapkan dapat mengaplikasikan etika bisnis dalam menjalankan
usahanya. Dengan adanya etika bisnis yang baik dari suatu usaha, maka akan
memberikan suatu nilai positif untuk perusahaannya. Hal ini sangatlah penting
demi meningkatkan ataupun melindungi reputasi perusahaan tersebut sehingga
bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan baik, bahkan dapat meningkatkan
cangkupan bisnis yang terkait. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain ialah :
a. Pengendalian diri
b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing
oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
d. Menciptakan persaingan yang sehat
e. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
f. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi
dan Komisi)
g. Mampu menyatakan yang benar itu benar
h. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat
dan golongan pengusaha kebawah
i.
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama
j.Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati
Perkembangan dalam etika bisnis
Di
akui bahwa sepanjang sejarah kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah
luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis dapat dikatakan seumur
dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis , mengurangi timbangan
atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit adanya hubungan antara
etika dan bisnis. Namun denikian bila menyimak etika bisnis sperti dikaji dan
dipraktekan sekarang, tidak bisa disangkal bahwa terdapat fenomena baru dimana
etika bisnis mendapat perhatian yang besar dan intensif sampai menjadi status
sebagai bidang kajian ilmiah yang berdiri sendiri.Masa etika bisnis menjadi
fenomena global pada tahun 1990-an, etika bisnis telah menjadi fenomena global
dan telah bersifat nasional, internasional dan global seperti bisnis itu
sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , ASIA, Eropa Timur dan
kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis
adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india
etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan
oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992.
Di indonesia sendiri pada beberape perguruan tinggi terutama pada program
pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika isnis. Selain itu bermunculan
pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika
bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU
Indonesia) di jakarta.
Etika
bisnis dan akuntan
Dalam
menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik
profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan
Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan
pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi
dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat
atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya,
tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian
pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi. Akuntansi
sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan
mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai
profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan
mengutamakan integritas. Kasus enron, xerok, merck, vivendi universal dan
bebarapa kasus serupa lainnya telah membuktikan bahwa etika sangat diperlukan
dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi
dengan baik. Kita harus mengakui bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung
jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan keuntungan atau nilai shareholder.
Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika, maka hasilnya sangat
merugikan. Banyak orang yang menjalankan bisnis tetapi tetap berpandangan
bahwa, bisnis tidak memerlukan etika.
Sumber :
Opini:
Dengan adanya etika bisnis yang baik dari
suatu usaha, maka akan memberikan suatu nilai positif untuk perusahaan. Hal ini
sangatlah penting demi meningkatkan ataupun melindungi reputasi perusahaan
tersebut sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan baik, bahkan
dapat meningkatkan cangkupan bisnis yang terkait. Hubungan antara bisnis dengan
masyarakat sangatlah erat sekali dan saling membantu satu sama lainnya dalam
mencapai kemajuannya. Hubungan ini akan berjalan terus menerus dan makin
meningkat. Majunya suatu usaha bisnis akan memberikan kepada masyarakat berupa
meningkatnya kemakmuran masyarakat.Orang-orang bisnis diharapkan bertindak
secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar