Rabu, 02 Januari 2013

tugas 4 part 2

NAMA : EKA SARI TILAWATI

KELAS : 3EB20

 NPM : 22210296

 Contoh  Kalimat  Perhubungan  Makna  Sinonim, Hiponimi, Homonimi, Polisemi, dan Antonimi.
A.        Makna Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh Sinonim adalah :
Umpamanya kata buruk dan jelek adalah dua buah kata yang bersinonim : Binatang, fauna, dan puspa adalah tiga buah kata yang bersinonom : mati, wafat, meninggal, dan mampus adalah empat buah kata yang bersinonim.
Contoh kalimat
·                 Perbuatan ani sangat buruk sekali sehingga temannya tidak mau berteman
·                 Baju yang dipakai ani sangat jelek dipakai
·                 Anak ayam mati terlindas mobil
·                 Ayah toni baru saja meninggal karena tertabrak mobil
·                 Binatang langka seperti komodo, burung cendrawasih, dll dilindungi oleh      pemerintah.
·                 Di Indonesia terdapat berbagai jenis macam fauna yang unik.
B.           Makna Hiponimi
Hiponimi adalah Menyatakan hubungan makna hierarkis.
Contoh Hiponimi adalah :
 Kata buah meliputi mangga, jambu, pepaya, dll . Selain itu Contohnya adalah kata “rasa”.
Contoh Kalimat :
·                    Tukang rujak itu sedang memotong buah, diantaranya mangga, jambu, kedondong, dll.
·                    Buah mangga milik pamanku mempunyai dua rasa yang berbeda yaitu asam dan manis.
C.              Makna Homonimi
Homonimi adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama  atau dua buah makna atau lebih dinyatakan dengan sebuah bentuk yang sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.
Contoh Homonimi adalah :
kata “bisa” dalam arti bisa (dapat) dan bisa (racun yang ada pada ular). Selain itu conto : kata “tidur”
Contoh Kalimat :
·                    adikku terkena bisa ular sehingga tubuhnya tak bisa bergerak.
·                    Saya tidak bisa mengikuti pelatihan karena saya belum melunasi pembayaran pendaftarannya.
·                     Adikku terbangun dari tidurnya ketika mobil ayah melewati polisi tidur.
D.              Makna Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata
Contoh Polisemi adalah :
Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher. Selain itu Contohnya adalah : kata “apel” .  dan contohnya  adalah kata “buah”.
Contoh Kalimat :
·                    Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah emas. (kepala yang bermakna pemimipin).
·                    Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada diatas).
·                    Seluruh siswa mengikuti apel pagi di sekolah masing-masing. (apel disini maksdunya upacara).
·                    Ibu membeli apel di singapura. (apel disini maksudnya buah).
·                    Buah jeruk adalah buah kesukaanku karena banyak terkandung vitamin. (buah yang dimaksud adalah jenis buah)
·                    ibu ku mempunyai buah hati lagi. (buah yang di maksud adalah bayi).
E.               Makna Antonimi
Perhubungan makna yang terdapat antara sinonimi, homonimi, hiponimi, atau polisemi, bertalian dengan kesamaan-kesamaan; antonimi, sebaliknya, dipakai untuk menyebut makna-makna yang berlawanan. Bentuk-bentuk seperti laki-laki, hidup, gadis, masing-masing berantonim dengan perempuan, mati, dan janda. Dan kata-kata yang berlawanan makna itu disebut mempunyai perhubungan yang bersifat antonimi.
Atau dengan kata lain Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Contoh Antonimi adalah :
·keras - lembut
·senang - sedih
·kaya - miskin
·laki - perempuan
·hidup - mati
Contoh kalimat :
·              Suara pak guru sangat keras sekali
·              Kue lapis yang dimakan toni sangat lembut
·              Laki-laki itu datang tak diundang
·              Sinta adalah perempuan yang baik hati dan ramah
·              Hidup dan mati seseorang ditentukan oleh allah swt sehingga kita tidak bisa menentukan takdir sendiri.
·              Para suporter manchaster united senang karena timnya menjadi juara liga champions, sedangkan suporter Liverpool sedih karena timnya gagal menjadi juara.
Sumber       : http://tyomulyawan.wordpress.com/2012/12/27/contoh-kalimat-perhubungan-makna-seperti-sinonim-hiponimi-homonimi-polisemi-dan-antonimi/

TUGAS 4 (KALIMAT EFEKTF DAN TIDAK EFEKTIF)

Nama     : Eka Sari Tilawati
kelas      : 3 EB 20
npm       : 22210296


1.      KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEKTIF
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

1. Koherensi
Yaitu hubungan timbal-balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kata itu. Setiap bahasa memiliki kaidah-kaidah tersendiri bagaimana mengurutkan gagasan tersebut. Ada bagian-bagian kalimat yang memiliki hubungan yang lebih erat sehingga tidak boleh dipisahkan, ada yang lebih renggang kedudukannya sehingga boleh ditempatkan dimana saja, asal jangan disisipkan antara kata-kata atau kelompok-kelompok kata yang rapat hubungannya.
2. Kesatuan
Syarat kalimat efektif haruslah mempunyai struktur yang baik. Artinya, kalimat itu harus memiliki unsure-unsur subyek dan predikat, atau bisa ditambah dengan obyek, keterangan, dan unsure-unsur subyek, predikat, obyek, keterangan, dan pelengkap, melahirkan keterpautan arti yang merupakan cirri keutuhan kalimat.
Contoh: Ibu menata ruang tamu tadi pagi.
S P Pel K
Dari contoh tersebut, kalimat ini jelas maknanya, hubungan antar unsur menjadi jelas sehingga ada kesatuan bentuk yang membentuk kepaduan makna. Jadi, harus ada keseimbangan antara pikiran atau gagasan dengan struktur bahasa yang digunakan.

3. Kehematan
Kehematan yang dimaksud berupa kehematan dalam pemakaian kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan. Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna kata. Tidak berarti bahwa kata yang menambah kejelasan kalimat boleh dihilangkan. Berikut unsur-unsur penghematan yang harus diperhatikan:
Frase pada awal kalimat
Contoh :
Sulit untuk menentukan diagnosa jika keluhan hanya berupa sakit perut, menurut para ahli bedah.
Pengurangan subyek kalimat
Contoh:
– Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai memasuki ruangan. (salah)
4. Paralelisme
Paralelisme atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
1.Bagi semua mahasiswa yang hadir dalam pertemuan ini harus memberikan pendapatnya masing-masing. ( tidak efektif )
Seharusnya : Semua mahasiswa yang hadir pada pertemuan ini harusmemberikan pendapatnya masing-masing.
2.Kampus kami yang berada di Jalan Margonda Raya. ( tidak efektif )
Seharusnya : Kampus kami berada di Jalan Margonda Raya. ( efektif )
3.Karena ia tidak diundang , dia tidak hadir pada acara itu. ( tidak efektif )
Seharusnya : Karena tidak diundang, dia tidak hadir pada acara itu. ( efektif ) 
4.Hadirin serentak berdiri ketika mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya. ( tidak efektif )
Seharusnya : hadirin serentak berdiri ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya. ( efektif )
5.Dia datang dengan hanya membawa alat tulisnya saja. ( tidak efektif )
Seharusnya : Dia datang hanya membawa alat tulisnya saja. ( efektif )
6.Sejak dari kemarin dia hanya diam saja. ( tidak efektif )
Seharusnya : Sejak kemarin dia hanya diam saja. ( efektif )
7.Kabar itu sudah saya dengar semenjak saat kejadian itu berlangsung. ( tidak efektif )
Seharusnya : Kabar itu sudah saya dengar sejak kejadian itu berlangsung. ( efektif )
8.Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. ( efektif )
9.Mereka membicarakan dari pada kenaikan harga BBM. ( tidak efektif )
Seharusnya : Mereka membicarakan kenaikan harga BBM. ( efektif )
10.Dia sudah di terima kerja di perusahaan bonavit itu. ( tidak efektif )
Seharusnya : Dia sudah diterima bekerja di perusahaan bonavit itu. ( efektif )

TUGAS 3

Nama      : Eka Sari tilawati
kelas       : 3 EB 20
NPM      : 22210296


Contoh Paragraf generalisasi , Analogi , sebab akibat 

Paragraf Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. berikut Contoh Paragraf Generalisasi :
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.

Paragraf Analogi
Analogi adalah Penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan. berikut Contoh Paragraf Analogi.:

Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang beradadi bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang merekainginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraihkeinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada diatas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa.Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.

Paragraf Sebab- Akibat
Paragraf Sebab Akibat-Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh paragraf Sebab Akibat

Kebiasaan untuk membuang sampah harus ditanamkan sejak dini dalam keseharian kita. Karena masayarakat pada umunya masih kurang memiliki kesadaran untuk mencintai dan menjaga serta melestarikan alam lingkungan kita sendiri. Mereka menganggap hal tersebut hanyalah slogan yang tidak perlu diperhatikan. Tanpa rasa bersalah mereka membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan sekitar kita menjadi kotor dan tidak sehat. Dan bila musim hujan tiba, akibatnya banjir melanda ibukota. Kalau sudah terjadi seperti itu, maka orang-orang akan menyalahkan oranglain atas kejadian tersebut tanpa mereka sadari kalau bencana itu akibat dari ulah mereka sendiri.

TUGAS 3 (SURAT UNDANGAN)

Nama       : Eka Sari Tilawati
Kelas       : 3 EB 20
NPM       : 22210296




Jakarta, 15 Desember 2012



No                   : 007/UKPTI/KA25/UG/12

Perihal           : Undangan Rapat Pertemuan

lampiran        :  -


Dengan Hormat
Sehubungan dengan akan diadakannya acara acara seminar nasional yang dilaksankan di Univeristas Gunadarma dengan tema “Uni Kolaborasi Antara Perguruan Tinggi dan Industri Dalam Meningkatkan Daya Saing Lulusan”.

Maka dengan ini, kami mengundang seluruh Dosen S1 FILKOM, untuk mengikuti rapat pertemuan guna membahas mengenai persiapan-persiapan acara seminar nasional tersebut. Rapat pertemuan ini akan dilaksanakan pada:

Hari                 : Rabu
Tanggal         : 23 Desember 2012
Waktu             : 09.00 – 13.00 WIB
Tempat           : Auditorium Uiversitas Gunadarma gd 4 lt 6, Depok

Demikian undangan ini dibuat, mengingat pentingnya acara tersebut, maka kami sangat mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu untuk mengikuti rapat pertemuan acara seminar nasional tersebut dan hadir tepat pada waktunya. Demikian surat undangan ini kami buat, atas perhatiannya dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

     Hormat kami,                                                              Mengetahui,




      Eka Sari Tilawati                                         Prof.Dr.E.S Margianti, SE.,MM
      (Ketua Panitia)                                             (Rektor Univ. Gunadarma)